A. Local Governance
Merupakan bahasa inggris yang berarti baik atau lebih tepat “yang baik”, sesuai dengan prinsip-prinsip dan unsur-unsur tertentu untuk memenuhi karakteristik, sedangkan Local adalah mengartikan tentang era desentralisasi saat ini , atau lebih dikenal dengan otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan untuk mengelola rumah tangganya sendiri tanpa adanya campur tangan dan intervensi , hal ini dipercaya dapat meningkatkan efektivitas , efisiensi dan akuntabilitas public, terutama dalam penyelenggaraan pelayanan public, selain itu juga dapat mengatasi kelemahan pemerintah pusat dalam mengawasi program-programnya. Dilihat dari segi persaingan , desentralisasi dapat meningkatkan persaingan antar daerah dalam memberikan pelayanan kepada masayarakat sehingga mendorong pemerintrah local untuk lebih melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya itu dari segi perumusan kebijakan, pemerintahan daerah dapat lebih peka tergadap masalah persoalan kebutuhan masyarakat setempat. Governance merupakan suatu mekanisme , praktik atau tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber dayadan memecahkan masalah-masalah public. Terdapat interaksi dari ketiga sector di dalam governance yaitu ; pemerintah, masyarakat madani , dan sector swasta. Governance di artikan sebagai mekanisme, praktik dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalah-masalah publik. Dalam konsep governance, pemerintah hanya menjadi salah satu aktor dan tidak selalu menjadi aktor paling menentukan. Implikasinya, peran pemerintah sebagai pembangun maupun penyedia jasa pelayanan dan infrastruktur akan bergeser menjadi badan pendorong terciptanya lingkungan yang mampu memfasilitasi pihak lain dikomunitas dan sektor swasta untuk ikut aktif melakukan upaya tersebut. Governance menuntut redefenisi peran negara, dan itu berarti redefenisi pula pada peran warga. Ada tuntutan yang lebih besar pada warga, antara lain untuk memonitor akuntabilitas pemerintah itu sendiri. Secara terminologis governance dimengerti sebagai kepemerintahan, sehingga masih banyak yang beranggapan bahwa governance adalah sinonim dari goverment. Interpretasi dari praktik-praktik governance selama ini memang lebih banyak mengacu pada perilaku dan kapasitas pemerintah, sehingga good governance otomatis akan tercapai apabila ada good goverment. Sejatinya konsep governance harus dipahami sebagai suatu proses, bukan struktur atau institusi. Governance juga menunjukkan inklusivitas. Goverment di lihat sebagai “mereka” sedangkan governance adalah “kita”. Menurut Leach & Percy-Smith(2001) menyatakan governance adalah meleburkan antara “pemerintah” dan “yang diperintah”, kita semua adalah bagian dari proses governance.
Ilmu Administrasi bukan hanya masalah ketatausahaan pada suatu organisasi saja, tetapi juga mencakup pengaturan tatanan kehidupan modern serta mentalitas bangsa. Administrasi mempunyai peranan dalam pengembangan dan perumusan kebijakan organisasi dengan mengedepankan objektifitas, moral bangsa, sebagai satu satunya jalan untuk mempelajari dan mengembangkan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi manusia. Tata usaha sudah dilaksanakan pada masa kuno sewaktu orang yang bisa menulis huruf sampai dewasa ini. Tata usaha yang sering disebut juga pekerjaan tulis pekerjaan kantor, atau pekerjaan kertas telah berkembang sangat luas dalam beberapa puluh tahun terakhir ini. Tata usaha yang demikian meluas itu sebabkan oleh berbagai faktor dalam dunia modern ini, seperti misalnya pertambahan penduduk, perluasan pendidikan, kemajuan teknologi, perkembangan badan-badan usaha yang bercorak ketatausahaan (umpamanya perusahaan bank, iklan dan penerbitan), dan karena ketentuan ketentuan dari pemerintah untuk masyarakat harus memiliki bukti-bukti tertulis, misalnya: surat keterangan, kartu penduduk, dan salinan macam-macam dokumen. Maupun karena meluasnya pelaksanaan aktivitas-aktivitas administrasi lainnya seperti misalnya dalam hal pembuatan bagan organisasi, penyusunan rencana, penyampaian instruksi, pengangkatan pegawai, pertanggung jawaban keuangan, penginventarisan barang perbekalan dan penyebaran sirkuler perkenalan.
B. Ilmu Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis 5 sekaligus makhluk sosial. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut: William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. David Hunter, Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana. Antropologi yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
C. Hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi
Sebagai cabang ilmu sosial yang masih tergolong muda, maka dalam tahap perkembangannya ilmu administrasi banyak mendapat sumbangan dari ilmu lain. Dengan sumbangan pemikiran, teori pendekatan atau cara analisis dari ilmu lain, maka ilmu administrasi berkembang dengan pesat. Sedangkan itu, Antropologi dengan ilmu-ilmu bagiannya juga mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Hubungan ini pada umumnya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu sosial yang lain itu, juga memerlukan antropologi dalam memecahkan masalah yang dikajinya. Adapun hubungan ilmu administrasi dengan antropologi adalah sebagai berikut :
- Antropologi ialah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia pada masa lampau. Kita sadar bahwa bagaimana kita berperilaku adalah bagian dari kebudayaan. Dari sini maka sumbangan ilmu antropologi terhadap perkembangan ilmu administrasi yaitu dalam mempelajari sikap atau perilaku manusia. Bahwa kenyataannya sikap atau perilaku manusia itu berbeda-beda yang disebabkan oleh latar belakang budaya yang berbeda. Perilaku yang berbeda ini mengakibatkan timbulnya perbedaan dalam penilaian, sikap maupun perilaku antara manusia satu dengan manusia lainnya. Adanya perbedaan dalam cara penilaian sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku dalam bekerja.
- Di dalam ilmu administrasi negara, dikenal suatu konsep yaitu sistem administrasi negara. Setiap negara pasti mempunyai sistem administrasi negara masing – masing. Sistem ini tidaklah berdiri sendiri, tapi dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, termasuk dari ilmu antropologi. dengan kata lain, antropologi mempengaruhi sistem administrasi negara di sebuah negara.
- Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metode-metode antropologi.
Seperti yang sudah dikemukakan di atas bahwa, Administrasi adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat. Ilmu administrasi memiliki hubungan dengan antropologi yaitu meliputi tentang penilaian sikap dan perilaku, tentang sistem administrasi negara, dan tentang agraria.
0 Comments:
Posting Komentar