Ulmu Antropologi


1. Sejarah Antropologi
        Kebanyakan antropologi sependapat bahwa antropologi muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas batasannya pada sekitar pertengahan abad ke-19, tatkala perhatian orang pada evolusi manusia berkembang. Antropologi sebagai disiplin akademik baru dimulai tidak lama setelah itu ketika pengangkatan pertama antropolog profesional di Universitas, museum, dan kantor-kantor pemerintahan (Garbarino,1984;koenjtaraningrat,1991). Namun tidak ada keraguan bahwa gagasan antropologi sudah ada jauh sebelumnya. Tapi, ihwal kapan adalah diperdebatkan meski tidak khusus setiap antropolog dan ahli sejarah memiliki alasan sendiri-sendiri untuk menentukan kapan antropologi dimulai. Dari sudut pandang “sejarah gagasan”, tulisan-tulisan filsuf, dan peziarah yunani, sejarawan arab kuno, peziarah eropa kuno, maupun masa renaisans, dan filsuf, ahli hukum, ilmuwan berbagai bidang dari Eropa, semuanya bisa dianggap pendorong bagi dibangunnya tradisi antropologi (Koentjaraningrat, 1991). Sebagai contoh, Alan Barnard (2000) berpendapat bahwa kelahiran antropologi adalah ketika konsep “kontrak sosial” tersebut. Perdebatan pada abad ke-18 mengenai asal usul bahasa dan megenai hubungan antara manusia dengan apa yang kita sebut primata yang lebih tinggi juga relevan, sebagaimana halnya perdebatan pada abad ke-19 antara poligenesis (keyakinan bahwa setiap ‘ras’ mempumyai asal usul terpisah) dan monogenesis (keyakinan bahwa manusia memiliki asal usul keturunan yang sama, dari adam atau dari makhluk semacam kera. Antropologi di Eropa pada abad ke-18 Menurut Jean jacques Rousseau, dalam tulisannya of the social contract ,menyatakan bahwa: “kalau kita mengikuti pandangan [Grotius] bahwa kekuasaan itu dibangun bagi yang dikuasai, maka niscaya spesies manusia terbagi-bagi menjadi begitu banyak kelompok seperti kelompok penggembalaan ternak nya demi kepentingan mereka sendiri.
       Antropologi pada abad ke-19, terlebih abad ke-20, berkembang dalam arah yang lebih sistematik dan menggunakan peralatan metodologi ‘ilmiah’. Persoalan paradigma menjadi semakin penting.
Antropologi Sosial Merupakan studi tentang ilmu antropologi guna mempelajari kebudayaan masyarakat pada suatu etnis. Ilmu ini juga mempelajari mengenai manusia dari sisi keberagamannya serta fisik seperti perilaku, tradisi, dan juga nilai – nilai budaya. Sehingga bisa dikatakan jika pengertian antropologi sosial merupakan kajian mengenai apa saja peristiwa didalam kehidupan manusia.
1.  Antropologi fisik  
2.  Antropologi budaya  
3.  Antropologi medis   
4.  Antropologi psikologi  
5.  Antropologi sosial

 a. Antropologi fisik
       mampelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (species ). Keistimewaan apapun yang dianggap melekat pada dirinya yang dimiliki manusia, mereka digolongkan pada binatang menyusui, khususnya primata.
b. Antropologi budaya 
      memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Havilan cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan etologi. Untuk memahami pekrjaan para ahli antropologi budaya, kita harus tahu tentang hakikat kabudayaan, menyangkut konsep kabudayaan, dan karakteristiknya serta kebudayaan dan kepribadian.
 c. Antropologis medis 
           merupakan subdisiplin yang sekarang paling populer di Amerika serikat, bahkan tumbuh pesat dimana-mana. Antropologis medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia, terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan paleopatologi. Beberapa dokter  yang menjadi ahli antropologi medis pada masa-masa awal adalah W.H.R. Rivers yang merasa tertarik pada reaksi penduduk pribumi terhadap penyakit, dimana para penduduk berkeyakinan bahwa datangnya penyakit sebagai kejadian alam yang tidak berhubungan dengan kebudayaan.
d. Antropologis psikologi 
       bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi antara pikiran, nilai, dan kebiasaan sosial. Kajian ini dibntuk secara khusus oleh percakapan interdisipliner antara antropologi dan ruang lingkup lain dalam ilmu-ilmu sosial serta humaniora (Schawartz, 1992). Sedangkan fokus kajian bidang ini terpusat pada individu dalam masyarakat makin mendekatkan hubungan dengan psikologi dan psikistri dibanding dengan mainstream antropologi. Namun, secara historis bidang antropologi psikologi tersebut lebih dekat pada psikoalanisasi daripada psikologi eksperimental.
    Antropologi sosial bidang ini mulai dikembangkan oleh James George Frazer di Amerika serikat pada awal abad ke-20. Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekontruksi masyarakat primitif  asli dan mencatat perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban .
   
   2.Antropologi Budaya
         Selain antropologi fisik, cabang ilmu dari antropologi yang lain adalah antropologi budaya.  Antropologi budaya adalah salah satu cabang dari antropologi yang mempelajari tentang asal usul kebudayaan manusia, penyebaran, dan sejarahnya. Secara umum, antropologi budaya mempelajari tentang karakteristik tingkah laku manusia sebagai hasil kebudayaan, baik dulu, sekarang, maupun yang akan datang. Sedangkan berdasarkan metode kerjanya, antropologi budaya mempelajari :
  • segala keaneka-ragaman kebudayaan manusia.
  • kebudayaan pada umumnya dan kebudayaan berbagai bangsa di dunia.
  • bagaimana manusia mampu mengembangkan  kebudayaannya.
  • asal usul kebudayaan dan evolusi kebudayaan.
  • bagaimana manusia dengan ciri-ciri morfologinya yang khas dapat mengubah lingkungannya.
  • mencoba menjawab pertanyaan : mengapa satu bangsa (masyarakat) mempunyai cara hidup, adat istiadat, dan sistem kepercayaan yang berbeda antara bangsa (masyarakat) yang satu dengan yang lain ?

     - Kajian Antropologi Budaya
Antropologi budaya, terbagi menjadi beberapa bagian ilmu pengetahuan khusus, yang meliputi :
  • Prehistori, yaitu bagian dari antropologi budaya yang mempelajari sejarah penyebaran dan pekembangan budaya manusia dalam mengenal tulisan.
  • Etnolinguistik antropologi, yaitu bagian dari antropologi budaya yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia.
  • Etnologi, yaitu bagian dari antropologi budaya yang mempelajari asas kebudayaan manusia pada kehidupan masyarakat suku bangsa yang ada di seluruh dunia.
  • Etnopsikologi (antropologi psikologi), yaitu dari antropologi budaya yang mempelajari  kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam sebuah proses perubahan  dari adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang teguh pada konsep psikologi.

    - Fungsi dan Kegunaan Antropologi Budaya
Antropologi budaya mempunyai fungsi dan berguna untuk :
  • menunjukkan perbedaan dan persamaan dalam berbagai hal yang terdapat dalam berbagai suku bangsa atau bangsa di dunia. 
  • membantu membentuk kehidupan bersama yang bersahabat antara berbagai suku bangsa di dunia. 
  • membantu pembangunan masyarakat pedesaan.
  • menunjukkan suku bangsa-suku bangsa yang masih ada di daerah-daerah.

3.Antropologi ekonomi 
   Antropologi ekonomi adalah bidang ilmu yang berupaya menjelaskan perilaku ekonomi manusia dalam lingkup sejarah, geografis, dan budayanya yang terluas. Ini adalah gabungan antara ilmu ekonomi dan dengan ilmu antropologi. Isu-isu utama yang dibahas, dengan wawasan berbagai sekolah ekonomi, adalah sifat pekerjaan, pertukaran, dan uang. Para ahli dalam bidang ini juga mengamati bagaimana perekonomian berkembang dari tahap berburu menjadi penggembalaan menjadi berbasis pertanian, kemudian berbasis perdagangan dan manufaktur. Dalam semua tahapan ini, metode produksi, alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan nasional berbeda. Mereka juga mendeskripsikan bagaimana barter fisik sederhana telah berevolusi menjadi uang modern.

   4. Antropologi politik 
  penggunaan metode pendekatan antrapologi untuk mengkaji masalah politik. Antropologi politik menyoroti pergerakan tingkah laku dan kebudayaan yang berorientasi kepada proses, menuju sintesis baru dengan menggunakan analisa struktur yang telah diperbarui. Manfaat antropologi politik untuk Indonesia ke depan adalah mengkaji pergerakan aktor politik, turut mengambil bagian dalam berbagai konflik vertikal dan konflik horizontal di berbagai daerah terjadinya keberingasan sosial dan benturan atau kerusuhan sosial politik dan sosial ekonomi yang terjadi antara penduduk asli dan warga pendatang di Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya serta daerah-daerah lainnya di Indonesia. Antropologi politik secara holistik dan komprehensif dapat menyuguhkan adaptasi kebudayaan dan metode pendekatan tingkah laku dalam mengantisipasi dan memberikan rumusan jalan ke luar terhadap masalahmasalah disintegrasi bangsa dan kesenjangan komunikasi gerakan arus bawah dengan elite politik sebagai alternatif kebijakan negara. Kata Kunci : Antropologi Politik

    5. Antropologi perkotaan 
        Kota merupakan ruang sentra kehidupan yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang maupun pendekatan keilmuan. Kehidupan masyarakat di wilayah perkotaan termanifestasi dalam perilaku, tindakan, maupun aktivitas kehidupan menjadi akses telaah antropologis. Kehidupan masyarakat juga dapat dilihat dari aspek fisik perkotaan yang akan memberik an kontribusi pada perilaku sosio-antropologinya (manusia dan struktur sosialnya).  Antropologi Perkotaan berasal dari dua istilah atau konsep, yaitu antropologi dan perkotaan. Makna dari istilah atau konsep antropologi perkotaan adalah pendekatan-pendekatan antropologi mengenai berbagai problematika kehidupan manusia sebagai kesatuan sosieti (masyarakat) maupun komuniti di wilayah perkotaan.  

  6. Antropologi Hukum 
    Antropologi berasal dari bahasa Yunani, Antropos yang artinya manusia dan Logos yang artinya ilmu. Ilmu tentang hayati terdiri dari: 
  1. Paleo Antropologi, yaitu mempelajari tentang asal usul manusia dan perkembangannya. Metode yang digunakan dengan penggalian fosil-fosil. Bagian yang dipelajari adalah organ-organ dalam tubuh. 
  2. Antropologi Fisik, yaitu mempelajari bentuk-bentuk manusia, baik bagian dalam maupun bagian luar tubuh. Tujuannya mempelajari corak ragam manusia.

          Arena Kajian Antropologi Hukum Kajian Antropologi Hukum adalah menggali norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Arena Antropologi Hukum mempelajari manusia dan budaya hukum, karenanya kaidah sosial yang tidak bersifat hukum bukanlah sasaran pokok penelitian Antropologi Hukum. Norma / kaidah menurut Antropologi Hukum pola ulangan perilaku dalam masyarakat. Norma / Kaidah adalah nilai dasar yang ada dalam masyarakat yang dapat mengukur perilaku manusia agar dapat menilai mana perbuatan benar dan mana yang tidak benar. Norma memiliki aspek hukum ketika aparat menjatuhkan sanksi karena ada perbuatan yang menyimpang atau melanggar hukum. Sanksi bersifat positif seperti dengan membayar denda atau kerja sosial, dan sanksi bersifat negatif seperti hukuman badan atau dikucilkan.. Hukum muncul dari peradaban manusia, dimana ada 2 orang atau lebih di situ ada hukum.


0 Comments:

Posting Komentar